Akun yang tidak aktif selama bertahun-tahun sangat rentan terhadap peretasan atau eksploitasi oleh hacker. Banyak kasus kejahatan siber yang berawal dari akun-akun lama yang tidak lagi diawasi oleh pemiliknya. Oleh karena itu, pembersihan akun semacam ini juga bisa dipandang sebagai langkah perlindungan bagi pengguna, bukan semata-mata penghapusan paksa oleh perusahaan.
Samsung sendiri menegaskan bahwa pengguna yang terdampak akan menerima pemberitahuan melalui email. Jadi jika Anda mendapat email dari Samsung yang memperingatkan tentang penghapusan akun, jangan abaikan. Bisa jadi itu adalah kesempatan terakhir Anda untuk mempertahankan semua data penting yang tersimpan di dalam akun tersebut.
Bagi Anda yang pernah membeli aplikasi di Galaxy Store, menyimpan data lokasi ponsel, atau memiliki dompet digital yang terhubung dengan akun Samsung, mengabaikan informasi ini bisa berarti kehilangan permanen atas semua catatan dan transaksi Anda. Bahkan file backup yang mungkin suatu saat Anda perlukan juga akan ikut hilang.
Mengelola akun digital dengan bijak memang menjadi semakin penting di era ini. Banyak orang memiliki akun di berbagai platform, namun tidak semua akun tersebut terus digunakan. Kebiasaan mengganti perangkat, berpindah ekosistem dari satu merek ke merek lain, atau hanya sekadar lupa bahwa akun tersebut pernah dibuat, bisa membuat kita luput dari peringatan penting semacam ini.
Sebagai pengguna, kita tentu punya tanggung jawab untuk menjaga data kita sendiri. Login ke akun yang jarang digunakan adalah tindakan sederhana yang bisa mencegah kehilangan besar. Meskipun tampaknya sepele, data digital sering kali mencakup hal-hal yang sangat penting seperti bukti pembelian, kontak, dokumen, dan data privasi yang tidak tergantikan.