Dengan kemunculan model-model AI generatif yang mampu mendesain dan menghitung, bahkan bidang akuntansi dan desain grafis pun mulai face the challenge yang serius. Banyak yang bertanya-tanya, “Apakah pekerjaan di bidang akuntansi dan desain grafis yang ada saat ini akan Still exist dalam lima tahun ke depan?” Leopold menjawab tegas, "Tidak. Pekerjaan-pekerjaan ini pasti akan berevolusi."
Data terbaru dari survei kepala keuangan yang dilakukan oleh Universitas Duke, bekerja sama dengan Federal Reserves of Atlanta dan Richmond, menunjukkan bahwa 37% responden sudah memanfaatkan AI untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dulunya dikerjakan oleh karyawan manusia. Lebih mengejutkan lagi, 54% dari mereka merencanakan penggunaan AI dalam waktu dekat, dengan 76% di antaranya berasal dari perusahaan besar.
Namun, seperti Leopold, John Graham, seorang profesor keuangan di Duke yang juga menjadi direktur akademik survei tersebut, memiliki pandangan yang lebih optimis. Ia yakin bahwa meskipun ada kemungkinan lowongan kerja yang tidak terisi, hal ini tidak serta merta berarti adanya PHK besar-besaran. “Dalam jangka pendek, situasinya akan lebih cenderung kepada menutup kelemahan tertentu dan mungkin tidak merekrut individu baru daripada melakukan pemutusan hubungan kerja,” ucap Graham kepada CNN.
Namun, sebuah studi lain yang diterbitkan oleh Bloomberg Intelligence menyiratkan gambaran yang tidak begitu cerah, terutama bagi sektor keuangan di Wall Street. Dalam penelitian tersebut diperkirakan bahwa bank dapat memangkas hingga 200.000 pekerjaan dalam lima tahun ke depan akibat dampak teknologi AI. Hampir seperempat dari responden menyatakan bahwa mereka mengantisipasi pengurangan tenaga kerja antara 5% hingga 10%.