Peningkatan adopsi teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) diprediksi akan menjadi salah satu tren utama dalam dunia trading tahun 2025. Prediksi ini sejalan dengan temuan baru-baru ini dari PwC yang menyatakan bahwa AI akan mengalami kemajuan signifikan dari segi kualitas, akurasi, kapabilitas, dan otomatisasi pada tahun depan. Hal ini diharapkan akan mempercepat pertumbuhan teknologi AI secara eksponensial, memberikan dampak positif bagi korporasi dan trader retail.
Dalam proyeksi yang dibagikan oleh Octa, sebuah broker dengan lisensi global, terungkap bahwa AI dalam trading akan mengalami perkembangan yang signifikan pada tahun 2025. Pembelajaran mesin terus mendefinisikan ulang lanskap trading dengan meningkatkan kecepatan dan ketepatan analisis pasar. Hasil laporan Stabilitas Keuangan Global IMF 2024 menunjukkan bahwa perkembangan kecerdasan buatan siap untuk meningkatkan efisiensi pasar.
Alat bantu berbasis AI diharapkan dapat memungkinkan penyeimbangan kembali portofolio dan pemrosesan yang lebih efisien untuk trading dalam jumlah besar di kelas aset seperti ekuitas dan obligasi.
Hal ini juga ditunjukkan oleh adopsi model bahasa besar (LLM) dalam jaringan neural yang telah menunjukkan potensi yang sangat besar untuk melakukan analisis sentimen dalam trading. Dengan demikian, trader dapat memperoleh wawasan tentang perkembangan geopolitik dan perkiraan ekonomi dengan lebih akurat.