Menurut Andrew, keberhasilan Acer di pasar edukasi Indonesia tak lepas dari sinergi kuat bersama pemerintah dan jaringan distribusi yang handal. Keunggulan lain adalah keberadaan pabrik Acer di Indonesia, yang menjadi satu-satunya fasilitas produksi lokal untuk komputer dan laptop di tanah air. Hal ini memungkinkan Acer memenuhi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 25 persen, sebuah syarat wajib dalam tender proyek pengadaan pemerintah.
“Kami satu-satunya merek yang memiliki fasilitas produksi lokal dan bisa memenuhi persyaratan TKDN tersebut,” ungkap Andrew dengan penuh keyakinan.
Dalam strategi menjaga dominasi di segmen edukasi, Andrew menegaskan bahwa Acer akan terus “lari lebih kencang,” mengikuti filosofi yang diadopsi dari CEO Nvidia, Jensen Huang. Acer pun memperluas lini produksinya, tidak hanya laptop, tetapi juga desktop, monitor, workstation, router WiFi, dan perangkat lain, yang semuanya diproduksi di pabrik lokal.