DPR menyatakan bahwa subsidi ini seharusnya lebih difokuskan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan, seperti masyarakat miskin atau tidak mampu. Dengan demikian, alokasi anggaran subsidi bisa lebih efektif dan memberikan dampak yang lebih signifikan bagi mereka yang membutuhkannya.
Namun, di tengah usulan DPR tersebut, muncul pertanyaan tentang dampak langsung bagi masyarakat menengah ke bawah jika subsidi tersebut benar-benar dihapus. Banyak yang khawatir bahwa harga gas akan melonjak drastis dan memberatkan masyarakat dengan penghasilan terbatas. Selain itu, kekhawatiran juga muncul terkait penggunaan gas alternatif yang lebih mahal, seperti kompor listrik, yang mungkin tidak dapat dijangkau oleh sebagian masyarakat.
Dalam hal ini, penting bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi mendalam terkait dampak dari usulan tersebut. Upaya untuk mengalokasikan subsidi secara lebih tepat sasaran perlu diiringi dengan langkah-langkah yang mampu melindungi masyarakat dari dampak negatif yang mungkin timbul akibat penghapusan subsidi.
Prilly Latuconsina sendiri berpendapat bahwa pilihan untuk menggunakan LPG 3kg seharusnya tetap menjadi hak setiap orang, tanpa harus terbebani oleh harga yang terlalu tinggi. Ia juga berharap agar pemerintah dapat memberikan solusi yang tidak hanya efektif dari segi kebijakan, tetapi juga tetap memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.