Kehadiran wartawan dalam konferensi pers tersebut menjadi bentuk transparansi dalam menyingkap kasus yang tengah ramai diperbincangkan oleh masyarakat. Namun, di satu sisi, kehadiran wartawan ini juga menjadi pemicu dari adu mulut yang terjadi antara Nikita dan Razman. Hal ini menunjukkan bahwa sensitivitas dari kasus ini tidak hanya mempengaruhi pihak yang terlibat langsung, tetapi juga memberikan dampak pada pihak lain yang terlibat secara tidak langsung.
Kondisi emosional dan perasaan protektif Nikita terhadap anaknya juga menjadi poin penting dalam konferensi pers ini. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kasus tidak hanya sekedar masalah hukum, tetapi juga melibatkan aspek emosi dan moral yang dalam penyelesaiannya juga memerlukan pendekatan yang lebih holistik.