Meskipun dikelilingi oleh kesedihan, Najwa juga menunjukkan sikap optimis dan mampu bangkit dari keterpurukan. Dia memahami bahwa perjalanan hidup harus tetap berjalan, meski dengan rasa sakit yang mengaduk hati. “Mereka sekarang dalam rengkuhan tanah yang sama,” tulis Najwa, menggambarkan bahwa cinta yang mereka bangun selama bertahun-tahun tidak akan pernah pudar, meskipun fisiknya telah terpisah.
Dengan rasa ikhlas yang ditunjukkan oleh Najwa Shihab, kita diajak untuk merefleksikan arti kehilangan dan cinta yang abadi. Dia tidak hanya menceritakan tentang duka yang dirasakannya, tetapi juga memberikan kita pelajaran berharga tentang bagaimana mencintai, menghargai, dan merelakan orang-orang tercinta pergi dengan cara yang indah.