Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, dokter menegaskan bahwa Jirayut didiagnosis pneumonia, sebuah infeksi serius yang menyerang jaringan paru-paru. "Jadi kata dokter pneumonia, akhirnya dirawat beberapa hari," kata Jirayut menceritakan kondisinya. Kehadiran pneumonia telah berdampak besar pada daya tahan tubuhnya, yang membuatnya wajib beristirahat secara total dan menjalani perawatan intensif.
Selama periode perawatan, Jirayut menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan mental dalam proses penyembuhan. Ia berusaha keras untuk tetap berpikiran positif agar tidak terpuruk dalam tekanan mental yang bisa memperburuk kondisinya. "Aku nggak boleh bawa stres. Jadi selama dirawat di ruang kecil itu ya dibawa happy aja biar cepat sembuh dan pulang ke rumah," jelasnya. Dengan semangat dan keteguhan hatinya, Jirayut bisa menghadapi masa sulit di rumah sakit dengan lebih ringan.
Setelah mendapat izin pulang dari rumah sakit, Jirayut ternyata masih harus mengikuti sejumlah pantangan dan membatasi aktivitasnya sesuai dengan anjuran dari dokter. Ia diinstruksikan untuk mengurangi jadwal kerjanya agar kesehatannya segera pulih dan menghindari paparan asap rokok yang bisa memicu kekambuhan. "Dokter suruh aku istirahat yang cukup dan hindari asap rokok, biar nggak kambuh lagi," tambahnya.