Tidak hanya sekadar sindiran, Habib Usman juga seringkali mengingatkan dan memotivasi istrinya untuk terus berproses menjadi muslimah yang lebih baik. Beliau berpesan agar Kartika Putri terus memperbaiki diri, sebagaimana seseorang meningkat dari satu level ke level yang lebih tinggi dalam pendidikan.
Selain itu, Habib Usman memberikan perhatian khusus terhadap aspek syariat dalam berhijab, dengan menekankan bahwa proses hijrah sejati memerlukan niat yang tulus hanya untuk Allah SWT, tanpa campur tangan motif lain.
Kisah ini menjadi inspiratif bagi banyak pasangan suami istri, di mana suami tidak hanya mendukung, namun juga menginspirasi istri untuk terus bertumbuh dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik.
Pesan yang disampaikan oleh Habib Usman tentang hijrah yang hakiki menjadi penegas bahwa proses hijrah bukanlah hal yang sepele, namun memerlukan komitmen dan kejujuran diri yang tulus. Hijrah yang sesungguhnya bukan hanya sekadar tampilan fisik, namun juga transformasi dari dalam yang tercermin dalam perilaku dan niatan yang tulus ikhlas semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Selain itu, kisah Kartika Putri dan Habib Usman juga menjadi pelajaran berharga bagi kaum muslimin di era digital ini, bahwa hijrah tidak hanya sekadar penampilan dan tampil di media sosial, namun juga melibatkan perubahan perilaku dan niat yang tulus semata-mata karena Allah SWT.