Setelah beberapa kali pemeriksaan, akhirnya dokter mendiagnosis Chicco dengan sepsis, sebuah infeksi yang sangat berbahaya. Setelah sembuh, Chicco diinformasikan oleh dokter bahwa beberapa orang yang mengalami kondisi seperti dirinya sebenarnya sangat beruntung bisa bertahan hidup, mengingat kondisi mereka yang memang sudah sangat buruk.
Chicco Jerikho juga mengingat saat-saat ketika dia merasa sangat lemah dan tidak berdaya. Kebetulan pada saat itu, istrinya sedang berada di luar kota, dan anak-anaknya juga tidak berada di sekitarnya. Dia merasakan ketakutan yang luar biasa dan merasa seakan-akan tidak ada harapan. Namun, berkat bantuan dari adik iparnya, dia akhirnya mendapatkan pertolongan yang sangat dibutuhkannya.
Selama dirawat di rumah sakit, Chicco berada dalam kondisi antara sadar dan tidak sadar. Dia mengingat percakapannya dengan orang-orang di sekitarnya ketika dia merasa benar-benar tidak berdaya. Kata-kata terakhirnya sebelum kehilangan kesadaran adalah permintaan agar orang-orang di sekitarnya menjaga putrinya dan tidak memberitahunya tentang kondisi yang sedang dialaminya. Dia juga menyatakan bahwa dia tidak kuat lagi dan ingin pulang. Kesaksian Chicco menggambarkan betapa mencekamnya pengalaman yang dialaminya ketika dia merasa tenggelam dalam kegelapan.