Serial TV juga sering kali menjadi cermin dari isu-isu sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Mereka tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan komentar sosial yang mendalam. Serial seperti "Black Mirror" mengeksplorasi dampak teknologi terhadap kehidupan manusia, sementara "The Handmaid's Tale" mengangkat isu-isu tentang hak-hak perempuan dan otoritarianisme. Dengan cara ini, serial TV tidak hanya mencerminkan realitas, tetapi juga memengaruhi cara pandang masyarakat terhadap isu-isu tersebut. Serial TV sering kali memicu diskusi dan perdebatan publik, serta meningkatkan kesadaran tentang berbagai masalah sosial.
Pengaruh serial TV terhadap budaya pop juga terlihat dalam cara orang menghabiskan waktu luang mereka. Dengan adanya layanan streaming seperti Netflix, Hulu, dan Disney+, binge-watching atau menonton maraton serial TV telah menjadi fenomena global. Kebiasaan ini telah mengubah cara orang menonton televisi, dari yang sebelumnya harus menunggu episode baru setiap minggu, menjadi menonton beberapa episode sekaligus dalam satu waktu. Hal ini tidak hanya mengubah kebiasaan menonton, tetapi juga memengaruhi cara produsen konten merilis serial mereka.
Lebih jauh lagi, serial TV juga berperan dalam memperkenalkan budaya dari berbagai belahan dunia. Misalnya, serial TV Korea atau K-drama telah mendapatkan popularitas yang luar biasa di seluruh dunia, membawa serta budaya Korea ke panggung global. Fenomena Hallyu (Korean Wave) telah menunjukkan bagaimana serial TV dapat menjadi alat diplomasi budaya yang efektif. Melalui K-drama, penonton di seluruh dunia mengenal makanan, musik, dan bahasa Korea, serta mendapatkan wawasan tentang kehidupan dan nilai-nilai masyarakat Korea.