Ketika Deadpool akhirnya menemukan Logan, dia mendapati Wolverine berada dalam kondisi yang sangat buruk. Logan tampaknya kehilangan kendali atas kemampuannya dan kepribadiannya yang keras, membuatnya menjadi senjata yang sangat berbahaya di tangan musuh. Deadpool, meskipun sering mengolok-olok dan bersikap sinis, merasakan tanggung jawab untuk membantu mantan rekan setimnya dan mencegah lebih banyak kehancuran.
Di tengah-tengah usaha mereka, Deadpool dan Wolverine mengalami berbagai situasi yang penuh aksi, mulai dari perkelahian brutal hingga penyusupan ke markas rahasia The Hand. Sementara Deadpool menggunakan gaya bertarungnya yang flamboyan dan kemampuan regenerasinya untuk mengatasi rintangan, Wolverine kembali menunjukkan keahlian bertarungnya yang mematikan dengan cakar adamantium-nya. Kombinasi gaya bertarung mereka menghasilkan beberapa adegan pertempuran yang spektakuler dan menghibur.
Film ini juga mengeksplorasi dinamika antara Deadpool dan Wolverine, menampilkan kedekatan dan ketegangan antara dua karakter yang sangat berbeda. Deadpool dengan humor sarkastiknya seringkali membangkitkan emosi Wolverine yang lebih serius, sementara Wolverine yang penuh rasa bersalah menunjukkan sisi lembutnya yang jarang terlihat. Hubungan mereka yang rumit dan konflik emosional menambah kedalaman cerita.