Tidak ketinggalan, aktor pendukung seperti Bima Santoso yang memerankan tokoh antagonis juga memberikan performa yang luar biasa. Bima mampu menghidupkan karakter jahat dengan cara yang unik, tanpa terkesan berlebihan. Tatapan matanya yang tajam dan intonasi suaranya yang penuh dengan kebencian membuat penonton merasa ngeri sekaligus kagum dengan kemampuannya dalam berakting.
Selain itu, chemistry antar pemain juga menjadi salah satu kunci sukses serial ini. Interaksi antara Arif dan Clara terasa sangat natural dan meyakinkan. Adegan-adegan emosional antara keduanya berhasil membangun ikatan yang kuat, baik sebagai rekan kerja maupun sebagai individu yang terlibat dalam konflik yang rumit. Penonton bisa merasakan ketegangan, kebingungan, dan bahkan momen-momen hangat di antara karakter-karakter ini.
Serial ini juga menampilkan akting yang kuat dari para pemain pendukung lainnya. Misalnya, Tia Kartika yang memerankan sahabat dekat Anisa, memberikan warna tersendiri dalam setiap adegan. Tia mampu menampilkan karakter yang penuh kasih sayang namun juga tegas dalam menghadapi situasi sulit. Aktingnya menambah dimensi emosional yang penting dalam cerita.
Kualitas akting yang mumpuni ini tidak lepas dari arahan sutradara berbakat, Andi Prasetya, yang dikenal dengan kemampuannya dalam mengarahkan aktor untuk menggali potensi maksimal mereka. Andi mampu menciptakan suasana syuting yang nyaman dan mendukung, sehingga para pemain bisa tampil dengan maksimal. Pengarahan yang detail dan pendekatan yang personal membuat setiap aktor mampu menyampaikan peran mereka dengan sangat baik.