Namun, tindakan Eren juga membawa konsekuensi besar. Ia sadar bahwa dengan melakukan Rumbling, banyak nyawa tak berdosa akan hilang. Tetapi bagi Eren, pengorbanan ini adalah harga yang harus dibayar demi mencapai dunia yang bebas dari ancaman eksternal. Pengorbanan Eren mengangkat isu moral yang kompleks: Apakah membunuh jutaan orang demi kebebasan yang lebih besar bisa dibenarkan?
Pengorbanan Hubungan Pribadi
Selain pengorbanan fisik dan moral, Eren juga mengorbankan hubungannya dengan orangorang terdekatnya. Hubungannya dengan Mikasa Ackerman dan Armin Arlert sangat terpengaruh oleh keputusankeputusannya. Meskipun Mikasa dan Armin selalu berada di sisinya, tindakan Eren membuat mereka meragukan niat dan tujuannya.
Di sepanjang Final Season, Eren kerap kali menunjukkan sikap dingin dan tidak peduli terhadap perasaan temantemannya. Dia memutuskan untuk menjauhkan diri demi melindungi mereka dari rasa sakit yang lebih besar. Eren menyadari bahwa dengan menjadi musuh publik dan membawa beban sebagai penjahat, dia bisa memberikan kesempatan kepada temantemannya untuk membangun dunia yang lebih baik setelah dirinya tiada.
Akhir Tragis
Di akhir Final Season, pengorbanan Eren mencapai puncaknya. Dalam pertempuran terakhir melawan pasukan aliansi yang dipimpin oleh temantemannya sendiri, Eren menunjukkan tekad yang luar biasa. Namun, akhirnya Eren harus menghadapi kenyataan bahwa untuk mencapai perdamaian sejati, dia harus menyerahkan nyawanya sendiri.