4. "The Florida Project" (2017)
Sean Baker menyutradarai "The Florida Project," sebuah film yang menceritakan kehidupan anak-anak yang tinggal di sebuah motel di dekat Disney World, Florida. Melalui mata seorang anak perempuan bernama Moonee, film ini mengeksplorasi tema-tema kemiskinan dan ketahanan hidup. Dengan pendekatan visual yang cerah dan penuh warna, "The Florida Project" mengajak penonton untuk melihat kehidupan dari perspektif yang berbeda, menyoroti kebahagiaan kecil di tengah kesulitan.
5. "Call Me by Your Name" (2017)
Luca Guadagnino menyutradarai film romantis ini, yang diadaptasi dari novel karya André Aciman. "Call Me by Your Name" bercerita tentang kisah cinta antara Elio, seorang remaja berusia 17 tahun, dengan Oliver, seorang mahasiswa yang tinggal bersama keluarganya di Italia selama musim panas. Film ini menggambarkan dengan indah perasaan pertama cinta dan kehilangan, serta keindahan alam pedesaan Italia. Kehalusan emosi dan keintiman yang dihadirkan membuat film ini sangat memikat.
6. "Get Out" (2017)
"Get Out" adalah film horor satir yang disutradarai oleh Jordan Peele. Film ini mengikuti kisah seorang pria Afrika-Amerika yang mengunjungi keluarga pacarnya yang berkulit putih, dan menemukan rahasia gelap yang tersembunyi di balik keramahan mereka. "Get Out" mendapat pujian luas karena kritik sosialnya yang tajam terhadap rasisme dan ketegangan rasial di Amerika Serikat. Film ini berhasil menggabungkan ketegangan dengan humor gelap, menciptakan pengalaman menonton yang tak terlupakan.
7. "The Lighthouse" (2019)
Disutradarai oleh Robert Eggers, "The Lighthouse" adalah sebuah film horor psikologis yang dibintangi oleh Willem Dafoe dan Robert Pattinson. Film ini bercerita tentang dua penjaga mercusuar yang terisolasi di sebuah pulau terpencil dan mulai kehilangan akal sehat mereka. Dengan gaya sinematografi yang unik dan atmosfer yang menegangkan, "The Lighthouse" menawarkan pengalaman menonton yang intens dan mendalam, membuat penonton terus bertanya-tanya tentang realitas dan delusi.