Dalam tradisi keagamaan Hindu dan Buddha, kitab suci memiliki peran yang sangat penting sebagai sumber ajaran dan pedoman spiritual. Kitab-kitab ini tidak hanya berfungsi sebagai wahyu ilahi, tetapi juga sebagai panduan moral dan etika. Dua tradisi besar ini memiliki koleksi kitab suci yang berbeda: Hindu dengan Weda dan Upanishad, sementara Buddha memiliki Tripitaka. Artikel ini akan membahas ketiga sumber kitab suci tersebut dalam konteks agama Hindu dan Buddha.
Weda: Fondasi Ajaran Hindu
Weda adalah kumpulan teks kuno yang merupakan dasar dari agama Hindu. Terdiri dari empat kitab utama—Rigveda, Samaveda, Yajurveda, dan Atharvaveda—Weda mengandung pujian, mantra, dan ritual yang digunakan dalam upacara keagamaan dan upacara pengorbanan.
Rigveda: Merupakan Weda tertua yang berisi himne dan pujian kepada berbagai dewa-dewi. Ia juga menyajikan pandangan awal tentang kosmologi Hindu dan ideologi moral.
Samaveda: Fokus pada nyanyian dan musik liturgi, serta berfungsi sebagai panduan untuk menyanyikan himne.
Yajurveda: Berisi petunjuk tentang upacara pengorbanan dan ritus keagamaan, yang meliputi instruksi tentang bagaimana melakukan ritual.
Atharvaveda: Berbeda dari tiga Weda lainnya, Atharvaveda mencakup mantra yang lebih bersifat praktis, termasuk ramalan dan obat-obatan.
Weda memainkan peran sentral dalam memahami kosmologi Hindu, tata karma, dan etika spiritual. Ini adalah dokumen suci yang memberikan landasan bagi banyak aspek kehidupan keagamaan dan ritual Hindu.