Tidak hanya itu, beberapa kepercayaan juga menekankan peran wanita sebagai penggoda dan pemicu konflik. Dalam banyak kisah mitologi dan kepercayaan, wanita sering kali digambarkan sebagai sosok yang menimbulkan kekacauan dan kesengsaraan. Pandangan ini kemudian tercermin dalam pandangan tentang neraka, di mana wanita dianggap sebagai sebagian penghuni yang mendapatkan hukuman sebagai akibat dari peran mereka dalam menimbulkan kekacauan dan kejahatan di dunia.
Namun, penting untuk diingat bahwa pandangan ini tidaklah universal, dan banyak kepercayaan yang mengajarkan kesetaraan antara laki-laki dan wanita. Misalnya, dalam agama-agama tertentu, neraka dianggap sebagai tempat siksaan bagi mereka yang melakukan dosa tanpa memandang jenis kelamin. Dalam pandangan ini, laki-laki dan wanita dianggap sama-sama bertanggung jawab atas perbuatan mereka di dunia, dan akan mendapatkan hukuman atau pahala sesuai dengan perbuatan mereka masing-masing.
Dalam menyikapi pandangan tentang sebagian penghuni wanita di neraka, penting untuk memahami bahwa pandangan ini sangat dipengaruhi oleh faktor budaya, sejarah, dan penafsiran terhadap teks-teks suci. Penting pula untuk senantiasa memperlakukan setiap individu dengan menghormati dan menghargai martabatnya tanpa memandang jenis kelamin, dan untuk tidak menghakimi berdasarkan stereotip dan pandangan yang terbatas.