Krisis selanjutnya adalah krisis ekologi. Hal ini menjadi isu yang semakin mendesak, mengingat tingkat kerusakan lingkungan yang kian hari kian nyata akibat sendi-sendi industri yang bersifat eksploitatif. “Sayangnya, kita seringkali mengabaikan pentingnya keberlanjutan, sehingga kondisi lingkungan semakin parah,” tuturnya.
Selain itu, terdapat juga krisis keluarga. Menurut Darwin, keluarga merupakan unit sosial yang esensial dalam masyarakat, tetapi saat ini banyak keluarga yang kesulitan untuk menanamkan nilai-nilai integritas kepada generasi penerus. “Kita harus merenungkan apakah keluarga-keluarga di Indonesia benar-benar berperan dalam mendidik anak-anak mereka tentang pentingnya nilai-nilai kehidupan?” tanyanya. Dia menambahkan, seringkali fokus pada kesuksesan materi justru melahirkan potensi kekerasan dalam rumah tangga.
Krisis pendidikan di Indonesia juga menjadi perhatian Darwin. Ia mencatat bahwa banyak sekolah swasta Kristen kini menghadapi kesulitan untuk bertahan dan tumbuh di tengah tuntutan zaman yang semakin berat. Terakhir, PGI juga mengidentifikasi krisis yang timbul akibat kemajuan teknologi, terutama perkembangan kecerdasan buatan (AI). Darwin mengamati bahwa banyak orang yang dengan mudah percaya pada informasi yang disampaikan melalui video tanpa menyaring kebenarannya.