Agama juga dapat memainkan peran dalam memperkuat solidaritas dan persatuan di tengah dinamika informasi yang kompleks. Di era di mana perbedaan pandangan dan nilai sering kali menjadi polemik yang memecah belah, agama memiliki potensi untuk menjadi penyatuan dalam memperkuat moralitas yang universal. Praktik keagamaan, seperti ibadah bersama, pengajaran moral, dan kegiatan sosial berbasis agama, bisa menjadi wadah untuk memperkuat kesadaran akan moralitas yang universal di tengah perbedaan informasi dan pandangan.
Selain itu, agama juga dapat menyediakan kerangka kerja yang bermanfaat bagi individu dalam memahami serta merespons perkembangan dunia yang terus berubah. Ketika informasi yang disajikan begitu cepat dan beragam, individu seringkali memerlukan pegangan yang kokoh untuk tetap memiliki arah moral yang jelas. Agama, dengan prinsip-prinsip moral yang telah diajarkan secara turun-temurun, dapat menjadi sumber kekuatan moral yang konsisten di tengah arus informasi yang berubah-ubah.
Dalam konteks ini, diperlukan upaya untuk memadukan antara ajaran agama dengan realitas kontemporer. Agama perlu mampu mengadaptasi nilai-nilai moralitas yang diajarkan dengan cara yang relevan dengan dinamika informasi dan perubahan sosial yang ada. Hal ini mengharuskan agama untuk terus berupaya memahami dan merespons tantangan moral yang muncul dalam era informasi, sekaligus tetap mempertahankan esensi nilai-nilai moral yang universal.