Dalam menghadapi cerita-cerita keajaiban ini, penting untuk membedakan antara fakta dan fiksi. Sebagian besar mukjizat dari Nabi Isa AS yang tercatat dalam Quran dianggap sebagai fakta oleh umat Islam. Namun, cerita keajaiban yang tidak memiliki dasar yang jelas dalam sumber-sumber agama atau sejarah harus dipertanyakan kebenarannya.
Dalam konteks penjelajahan kehidupan Nabi Isa AS, hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana kita sebagai umat manusia harus menghargai dan memahami kisah-kisah keajaiban tersebut. Sebagai umat Muslim, penting bagi kita untuk mempertimbangkan dengan bijak setiap cerita keajaiban yang kita dengar atau baca, dan memahami bahwa kebenaran agama tidak hanya terletak pada keajaiban-keajaiban tersebut, tetapi juga pada ajaran moral dan etika yang diajarkan oleh Nabi Isa AS.
Dalam penutup, penjelajahan dalam kehidupan Nabi Isa AS menawarkan kita berbagai cerita keajaiban yang mempesona. Namun, sebagai umat Muslim, kita perlu bijaksana dalam memilah fakta dan fiksi dalam cerita-cerita tersebut, serta tetap mengedepankan nilai-nilai ajaran agama yang sejati. Dengan demikian, kita dapat memahami makna yang lebih dalam dari keajaiban-keajaiban yang dikisahkan dalam kehidupan Nabi Isa AS, dan mengambil hikmah yang dapat memperkaya keimanan dan keislaman kita.