Ustaz Adi Hidayat mencermati kasus ini dengan bijak. Ia menyatakan bahwa seseorang meminta air didoakan kyai dengan niat sebagai pembawa keberkahan yang diberikan oleh Allah SWT masih diwajarkan. Namun, ia menyarankan agar sebaiknya seseorang lebih meminta doa secara langsung kepada Allah SWT sebelum meminta doa kepada manusia.
Baginya, meminta air doa kepada kyai atau ulama masih bisa diterima selama tujuan meminta doa adalah untuk kebaikan, bukan untuk tujuan yang buruk. Dalam konteks ini, Ustaz Adi Hidayat menekankan pentingnya kesadaran akan tawakal kepada Allah sebagai sumber rezeki sejati. Oleh karena itu, praktik meminta air doa kepada manusia harus dilakukan dengan memahami prinsip tawakal dan ketaatan kepada Allah SWT.
Sebelum meminta air doa kepada sosok yang dipandang sebagai kyai, Pak Haji, atau ustaz agar berdoa langsung kepada Allah SWT. Menurutnya, ini adalah sebuah adab yang mengajarkan pentingnya langsung memohon kepada Allah atas segala kebaikan yang diinginkan. Dengan demikian, meminta doa kepada manusia tidak dilarang, asalkan dilakukan dengan niat yang tulus dan keikhlasan.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, meminta doa kepada ulama, kyaiatau ustaz memiliki dasar sahih dalam Islam, asal dilakukan dengan niat yang baik dan tulus. Adab ini memungkinkan seseorang untuk mendapatkan keberkahan rezeki dengan tawakal kepada Allah SWT sebagai sumber segala rezeki. Ketaatan kepada ajaran Islam harus senantiasa dijunjung tinggi dalam berbagai praktik keagamaan, termasuk dalam meminta doa kepada manusia.
Dalam kesimpulannya, Ustaz Adi Hidayat menegaskan bahwa meminta air doa kepada manusia dalam Islam diperbolehkan, asal dilakukan dengan niat yang tulus dan kesadaran akan tawakal kepada Allah SWT. Praktik ini menjadi sarana untuk menguatkan keimanan dan ketaatan kepada ajaran agama, serta memperkokoh hubungan antara manusia dengan Tuhannya.
Kesadaran akan kepatuhan kepada ajaran Islam dalam praktik beragama sangatlah penting. Oleh karena itu, meminta air doa kepada manusia harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan kesadaran akan tata cara yang benar sesuai dengan ajaran agama Islam. Dengan demikian, praktik meminta air doa kepada ulama atau kyai dapat menjadi bagian dari amalan yang diperintahkan oleh agama, asalkan dilakukan dengan kesadaran dan keikhlasan yang tulus.