Ketiga, beliau menganjurkan untuk menjauhi riya dan sum'ah, dua penyakit hati yang bisa merusak keikhlasan. Riya adalah melakukan suatu amal untuk dilihat orang lain, sedangkan sum'ah adalah melakukan amal untuk didengar orang lain. Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa Allah SWT Maha Mengetahui segala sesuatu, termasuk niat yang tersembunyi dalam hati manusia. Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk selalu memperbaiki niat kita agar tetap ikhlas hanya karena Allah SWT.
Selain itu, Ustadz Adi Hidayat juga mengajarkan pentingnya berdoa. Beliau sering mengingatkan bahwa doa adalah senjata bagi seorang Muslim. Dengan berdoa, kita memohon kepada Allah agar diberikan hati yang ikhlas dan dijauhkan dari sifat-sifat yang bisa merusak amal kita. Salah satu doa yang dianjurkan adalah doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW: "Allahumma inni a'udzu bika an usyrika bika wa ana a'lamu, wa astaghfiruka lima la a'lamu" (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari mempersekutukan-Mu dengan sesuatu yang aku ketahui, dan aku memohon ampun kepada-Mu dari apa yang tidak aku ketahui).
Ustadz Adi Hidayat juga memberikan contoh-contoh nyata dari kehidupan sehari-hari yang bisa kita teladani untuk menumbuhkan keikhlasan. Misalnya, beliau menceritakan kisah para sahabat Rasulullah yang senantiasa menjaga keikhlasan mereka dalam setiap amal. Salah satu contohnya adalah kisah Abu Bakr Ash-Shiddiq yang selalu berusaha menyembunyikan amal-amalnya agar tidak diketahui oleh orang lain.