Selain itu, melakukan doa juga merupakan langkah penting dalam menata hati supaya bersih. Doa merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan Allah SWT. Dalam berdoa, seseorang bisa memohon kepada Allah untuk membersihkan hati dan menjauhkan diri dari pikiran-pikiran yang negatif. Doa juga dapat memperkuat ikatan spiritual antara hamba dengan Sang Pencipta.
Tak hanya itu, istighfar juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam proses menata hati supaya bersih. Istighfar adalah permohonan ampun kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan. Dengan melakukan istighfar, seseorang menyadari bahwa dirinya hanyalah manusia yang lemah dan rentan melakukan kesalahan, namun Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Dengan demikian, hati seseorang akan terpenuhi dengan rasa penyesalan dan kesadaran atas segala kesalahannya.
Lebih lanjut, memohon ampun kepada Allah SWT juga berarti menyadari bahwa kita sebagai manusia tidak luput dari melakukan kesalahan dan dosa. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman, "Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu, kemudian bertaubatlah kepada-Nya; sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih" (Q.S. Hud: 90). Dengan demikian, memohon ampun kepada Allah merupakan langkah awal untuk menuju kebaikan dan kedekatan dengan-Nya.
Dalam konteks psikologis, menata hati supaya bersih juga akan membawa dampak positif terhadap mental dan emosional seseorang. Hati yang bersih akan mampu menghasilkan pikiran-pikiran yang jernih, serta tindakan yang baik. Dengan demikian, pikiran kotor akan terjauhkan secara otomatis karena hati telah menjadi terpelihara dengan baik.