Bacharuddin Jusuf Habibie meninggal dunia setelah dua pekan belakangan dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta. Habibie meninggal pada Rabu (11/9) pukul 18.05 WIB.
Sejak terbaring pada 1 September 2019, sejumlah tokoh tak henti membesuk Presiden ke-3 Indonesia tersebut hari ke hari.
Semua yang hadir ingin tahu--juga setengah khawatir--dengan kondisi kesehatan Habibie. Tentu tak lupa, setelahnya mendoakan yang terbaik bagi Habibie. Termasuk juga masyarakat yang tak bisa membesuk dan cuma bisa bertukar informasi atau saling lempar komentar melalui media sosial.
Bukan kali pertama ia diboyong ke rumah sakit, sebelumnya Maret 2018 Habibie sempat dirawat di klinik Starnberg di Munich, Jerman, karena kebocoran klep jantung. Kali ini hampir sama soal jantung. Kata Thareq Kamal--anak bungsu Habibie--kerja jantung sang ayah tak lagi mampu mengimbangi setelah didera kelewat banyak aktivitas. Usia Habibie sudah sepuh.
Tokoh berjuluk bapak teknologi itu pun menghembuskan napas terakhir pada pukul 18.05 WIB di RSPAD Gatot Subroto. Dia meninggalkan kita semua di usia 83.
"Usia 80 tahun, hati 17 tahun. Hardware-nya 80 tahun tetapi software-nya selalu up to date," kata Habibie berseloroh kepada Najwa Shihab tiga tahun lalu, saat ditanya soal apakah ia merasa tua. Ketika itu Habibie ulang tahun ke-80, program Mata Najwa membikin acara khusus.
Betul sudah perkara software yang disebut Habibie. Gagasan dia akan selalu tinggal, sekalipun Habibie telah berpulang.
Ide Habibie terbukti visioner, hal ini pernah disinggung oleh Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Hammam Riza seusai membesuk pada Selasa (10/9).