Kiamat ekologi yang dialami oleh dunia saat ini banyak diakibatkan oleh perilaku konsumtif dan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan. Dalam konteks ini, Al-Qur'an mengajarkan pentingnya berhemat dan tidak berlebihan. Dalam Surah Al-Isra ayat 31, Allah berfirman, "Dan janganlah kamu membelanjakan hartamu secara boros (melebihi batas), sesungguhnya orang-orang yang boros itu adalah saudara-saudara syaitan." Ayat ini memberikan gambaran jelas bahwa pemborosan tidak hanya merugikan individu, tetapi juga berdampak pada lingkungan.
Selain itu, tafsir ekologi Al-Qur'an juga menekankan pentingnya hubungan antara manusia dan alam. Dalam Surah Al-A'raf ayat 31, Allah mengingatkan kita untuk tidak merusak bumi dengan tindakan-tindakan yang bisa merugikannya. "Dan makan dan minumlah, tetapi janganlah berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." Ini menjadi dorongan bagi umat Muslim untuk hidup secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Dalam menghadapi kiamat ekologi, Al-Qur'an mendorong kita untuk bersikap bijak dan berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Pesan-pesan ini tidak hanya menjadi pedoman bagi individu tetapi juga untuk komunitas dan negara dalam menjalankan kebijakan yang ramah lingkungan. Melalui tafsir ekologi, kita dapat memahami keharusan untuk melestarikan alam sebagai bagian dari ibadah kepada Allah. Kewajiban ini tidak hanya terbatas pada ritual spiritual, tetapi juga tergambar dalam tindakan nyata yang mendukung kelestarian lingkungan.