Keutamaan menjaga lisan dalam Islam juga tercermin dalam upaya menghindari ghibah dan namimah (mengadu domba). Kedua perbuatan ini termasuk dosa besar yang dapat merusak hubungan antar manusia. Allah SWT berfirman, “Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.” (QS. Al-Hujurat: 12). Ayat ini menggambarkan betapa buruknya ghibah dan pentingnya menjaga lisan agar tidak terjerumus ke dalam dosa tersebut.
Dengan demikian, menjaga lisan dalam Islam memiliki banyak keutamaan, baik dari segi spiritual maupun sosial. Lisan yang terjaga dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbaiki hubungan dengan sesama, dan menghindarkan diri dari dosa. Oleh karena itu, setiap muslim dianjurkan untuk senantiasa berhati-hati dalam berbicara dan memilih kata-kata yang baik serta bermanfaat.