Tampang

Islam dan Demokrasi: Bisa Jalan Bareng?

22 Apr 2025 09:13 wib. 51
0 0
Ilustrasi demokrasi
Sumber foto: Pinterest

Toleransi dalam konteks politik Muslim dapat menjadi jembatan untuk mengatasi perbedaan pendapat dan untuk membangun satu masyarakat yang lebih harmonis. Toleransi tidak hanya berarti menerima perbedaan, tetapi juga menghargai keberagaman yang ada di dalam sebuah negara. Dalam konteks negara-negara dengan mayoritas Muslim, pendekatan toleran ini dapat berfungsi untuk meredakan ketegangan serta mendorong inklusivitas dalam politik. 

Salah satu contoh positif dari integrasi antara Islam dan demokrasi terlihat di negara-negara seperti Indonesia. Sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia telah menunjukkan bahwa demokrasi Islam bisa berjalan beriringan dengan norma-norma Islam. Melalui sistem pemilihan umum yang demokratis, masyarakat memiliki suara dalam menentukan arah politik negara, sambil tetap menghormati nilai-nilai Islam yang menjadi dasar kehidupan sehari-hari.

Namun, perjalanan menuju demokrasi Islam yang ideal tidak selalu mulus. Terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti radikalisasi, intervensi asing, dan pemahaman yang keliru mengenai konsep demokrasi itu sendiri. Di banyak negara, ada kelompok-kelompok yang masih menolak prinsip-prinsip demokrasi dan lebih memilih sistem pemerintahan otoriter dengan klaim bahwa itu lebih "adaft" dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, pendidikan dan dialog antar agama menjadi sangat penting untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Youtube TV Gandeng Penonton Muda
0 Suka, 0 Komentar, 26 Agu 2017

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?