Kedua, penelitian dan inovasi harus didorong untuk menemukan solusi baru dalam efisiensi penggunaan air. Ide-ide kreatif dalam teknik irigasi atau pemanfaatan ulang air dapat mengurangi beban pada sumber daya yang semakin menipis. Selain itu, praktik konservasi air di komunitas juga bisa memperkuat hubungan antar anggota masyarakat dan meningkatkan pertahanan mereka terhadap dampak krisis iklim.
Ketiga, keterlibatan komunitas dalam pengelolaan sumber daya air lokal harus diprioritaskan. Masyarakat setempat lebih memahami kondisi dan kebutuhan lingkungan mereka, sehingga skema pengelolaan yang melibatkan mereka cenderung lebih efektif dan berkelanjutan. Dalam kondisi krisis iklim, pendekatan berbasis komunitas dalam pengelolaan air dapat menjadi langkah yang memberi harapan bagi lingkungan dan masyarakat.
Dengan adanya pemahaman yang kuat tentang fikih air, terutama dalam menghadapi krisis iklim, diharapkan kita dapat menjalankan hak dan kewajiban kita untuk menjaga lingkungan dan melestarikan sumber daya air demi kesejahteraan bersama.