Hati adalah pusat kebaikan dan keburukan dalam diri manusia. Dalam Islam, hati memiliki peran penting karena ia menentukan kualitas iman dan amal seseorang. Namun, hati juga rentan terkena penyakit hati, seperti iri, dengki, sombong, dan hasad. Untuk itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara menjaga hati agar terhindar dari penyakit hati yang dapat merusak keimanan dan hubungan dengan sesama.
Salah satu cara menjaga hati adalah dengan selalu mengingat Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram" (QS. Ar-Ra’d: 28). Dengan memperbanyak zikir, membaca Al-Qur’an, dan mendekatkan diri kepada Allah, hati akan menjadi tenang dan terhindar dari kegelisahan serta penyakit hati. Mengingat Allah juga membantu kita untuk selalu bersyukur dan tidak mudah terpancing emosi negatif.
Selain itu, menjaga hati dapat dilakukan dengan menghindari perbuatan dosa dan maksiat. Dosa dan maksiat dapat mengeraskan hati, sehingga sulit untuk menerima kebenaran dan kebaikan. Sebaliknya, dengan menjauhi perbuatan yang dilarang oleh Allah, hati akan tetap bersih dan mudah menerima hidayah. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya seorang hamba apabila melakukan suatu dosa, maka dititikkan dalam hatinya sebuah noda hitam. Jika dia meninggalkannya dan memohon ampun, hatinya akan dibersihkan" (HR. Tirmidzi).