Dalam ajaran Islam, malaikat diberikan tugas oleh Allah SWT untuk menjalankan berbagai perintah-Nya, termasuk membantu manusia dengan perantaraan ayat-ayat Al-Qur'an. Namun, hal ini tidak berarti bahwa setiap ayat Al-Qur'an memiliki malaikat yang secara khusus mengawasinya. Buya Yahya menekankan bahwa kekuatan ayat-ayat Al-Qur'an seharusnya dihargai dan dimanfaatkan dalam konteks ketaatan kepada Allah, bukan digunakan untuk praktik-praktik mistis yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Sementara itu, keyakinan akan keberadaan jin di setiap ayat Al-Qur'an juga dipertanyakan. Jin memang merupakan makhluk gaib yang diciptakan oleh Allah, namun keberadaan mereka tidak serta-merta terkait dengan setiap ayat Al-Qur'an. Keyakinan ini lebih condong kepada pandangan mistis yang tidak didukung oleh ajaran Islam yang benar.
Dalam Islam, penting untuk memahami ajaran secara murni dan tidak terpengaruh oleh keyakinan-keyakinan yang tidak didukung oleh dalil yang jelas. Buya Yahya menegaskan bahwa kekuatan dan keajaiban Al-Qur'an bukan berasal dari khodam, malaikat, atau jin, melainkan berasal dari keesaan dan kekuatan Allah SWT yang termanifestasi dalam firman-Nya.