Dalam menghadapi kegagalan, Islam juga mengajarkan untuk tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Sebaliknya, kita diajarkan untuk bangkit, belajar dari kesalahan, dan mencoba lagi. Sikap ini mencerminkan sifat optimis yang kuat, di mana kegagalan dipandang sebagai bagian dari proses menuju kesuksesan.
Dengan demikian, sifat optimis dalam ajaran Islam bukan sekadar sikap positif biasa, melainkan bagian dari keyakinan dan ketaatan kepada Allah. Melalui Al-Qur’an, hadis, dan teladan Nabi Muhammad SAW, umat Islam diajarkan untuk selalu percaya bahwa setiap tantangan memiliki hikmah, setiap kesulitan akan diikuti kemudahan, dan setiap usaha yang dilakukan dengan ikhlas akan membuahkan hasil. Optimisme dalam Islam adalah gabungan antara keyakinan, usaha, dan tawakal, yang membuat seseorang mampu menghadapi hidup dengan penuh harapan dan ketenangan.