Ketiga, membaca dan mempelajari kisah-kisah inspiratif dari tokoh-tokoh agama juga dapat membantu menguatkan iman. Kisah-kisah tersebut seringkali menggambarkan bagaimana mereka menghadapi cobaan dan godaan duniawi dengan keteguhan hati. Dengan memahami perjuangan mereka, kita bisa mengambil pelajaran dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan membuat kita lebih siap menghadapi tantangan yang mungkin datang.
Keempat, menguatkan iman juga bisa dilakukan dengan cara bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan. Duniawi seringkali membuat kita lupa akan nikmat-nikmat kecil yang sebenarnya sangat berharga. Dengan bersyukur, kita akan lebih menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu berasal dari materi atau hal-hal duniawi. Rasa syukur akan membawa ketenangan hati dan membuat kita lebih fokus pada hal-hal yang bersifat spiritual.
Kelima, menghindari hal-hal yang dapat melemahkan iman juga penting dilakukan. Misalnya, mengurangi waktu yang dihabiskan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, seperti terlalu banyak bermain media sosial atau menonton konten yang tidak mendidik. Sebaliknya, alokasikan waktu untuk kegiatan yang dapat meningkatkan keimanan, seperti mengikuti kajian agama atau membaca buku-buku spiritual.