Dalam prakteknya, ada beberapa jenis tafsir yang dapat dipelajari. Salah satunya adalah tafsir bil ma'tsur, yang merupakan tafsir yang bersumber dari hadis dan penuturan para sahabat Nabi. Jenis lainnya adalah tafsir bil ra'y, yang mengandalkan pemikiran dan analisis pribadi seorang mufassir (ahli tafsir) terhadap makna ayat. Tafsir bil ra'y sering kali lebih terbuka untuk interpretasi, dan ini membuatnya menarik sekaligus menantang.
Tafsir juga memainkan peranan penting dalam penyebaran ajaran Islam ke berbagai wilayah dan dalam konteks yang berbeda. Dengan memahami tafsir, umat Muslim di berbagai negara bisa beradaptasi dengan ajaran Al-Qur'an sesuai dengan kondisi dan budaya setempat, tanpa mengurangi esensi dari ajaran yang terkandung dalam kitab suci tersebut.
Lebih jauh lagi, tafsir menjadi alat untuk pendidikan dan pembelajaran. Di banyak pesantren dan lembaga pendidikan Islam, tafsir biasanya menjadi salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan kepada santri dan mahasiswa. Melalui proses belajar tafsir, mereka diajarkan untuk berpikir kritis dan analitis, serta memahami nuansa yang ada dalam ajaran Al-Qur'an.
Keberadaan tafsir juga sangat relevan di era modern ini, di mana banyak isu kontemporer dihadapi oleh umat Muslim. Dengan memahami tafsir, umat Muslim bisa menghadapi tantangan zaman sambil tetap berpegang kepada ajaran Al-Qur'an. Misalnya, dalam menghadapi isu-isu seperti hak asasi manusia, toleransi beragama, dan lain-lain, tafsir memberikan perspektif yang mungkin bisa menjembatani antara ajaran agama dan realitas sosial.
