Pengungkapan Zulhas menunjukkan adanya dinamika politik yang cukup menarik terkait dengan persiapan partai-partai politik menghadapi pilkada mendatang. Antusiasme yang tinggi dari sejumlah partai politik untuk meraih kemenangan dalam kontestasi politik di Jakarta dan Jawa Barat menunjukkan betapa pentingnya kedua provinsi tersebut dalam peta politik nasional. Keterlibatan aktif dari PAN dan Partai Gerindra juga menandakan keseriusan mereka dalam mempersiapkan kandidat yang dianggap memiliki potensi untuk memimpin kedua provinsi tersebut.
Selain itu, keputusan untuk melibatkan Dedi Mulyadi dari Partai Gerindra dan wakil dari PAN menegaskan bahwa penentuan calon gubernur dan wakil gubernur tidak lagi hanya menjadi urusan internal partai politik, tetapi telah menjadi perhatian masyarakat luas. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi politik kini semakin terbuka dan melibatkan banyak pihak, sehingga penting bagi partai politik untuk memperhatikan aspirasi dan kebutuhan masyarakat dalam menentukan kandidat yang akan diusung.
Dalam konteks ini, dukungan terhadap kandidat seperti Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi juga harus dipertimbangkan secara seksama. Keduanya memiliki rekam jejak dan visi yang diharapkan dapat memberikan solusi yang tepat dalam menghadapi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di Jakarta dan Jawa Barat. Oleh karena itu, partai politik harus melakukan pendekatan yang komprehensif dan melibatkan masyarakat secara aktif untuk memastikan bahwa pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kepentingan dan aspirasi masyarakat.
Sejalan dengan hal tersebut, partai politik juga harus menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam proses seleksi calon serta memastikan bahwa kandidat yang diusung memiliki integritas dan kualitas kepemimpinan yang dibutuhkan. Dengan demikian, pesta demokrasi di Jakarta dan Jawa Barat dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan pemimpin yang mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat.