Dari sudut pandang internasional, perhatian terhadap Sri Lanka meningkat seiring dengan berita tentang krisis ini. Berbagai negara dan organisasi internasional menawarkan bantuan, namun tantangan politik dalam negeri sering kali menghalangi implementasi bantuan tersebut. Komitmen pemerintah baru untuk merombak struktur ekonomi dan menanggapi kebutuhan masyarakat masih dipertanyakan, terutama di tengah protes yang terus berlanjut.
Dengan situasi yang tidak menentu ini, Sri Lanka berada di persimpangan jalan yang sulit. Krisis di dalam negeri memerlukan penanganan yang hati-hati dan kebijakan yang lebih berorientasi pada rakyat. Namun, tanpa adanya perubahan signifikan dalam cara pemerintah dan masyarakat menghadapi tantangan ini, masa depan Sri Lanka tetap suram, dan tragedi yang terjadi pada tahun 2022 akan menjadi pengingat pahit dari sebuah negara yang mengalami ekonomi runtuh akibat salah urus politik.