Setelah lebih dari satu tahun, kasus pembunuhan ini memasuki babak baru saat pihak kepolisian menangkap beberapa orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan Munir. Dalam proses penyidikan, terungkap bahwa terdapat keterlibatan pihak militer dan intelejen yang diduga merencanakan pembunuhan ini. Hal ini mengindikasikan adanya upaya sistematis untuk menghilangkan Munir dan mereka yang memiliki pandangan kritis terhadap kebijakan pemerintah.
Sebagai sebuah maskapai penerbangan yang besar, Garuda Indonesia tidak lepas dari dampak kasus ini. Nama Garuda langsung terasosiasi dengan tragedi tersebut, sehingga perusahaan harus bekerja keras untuk membangun kembali citranya di mata masyarakat. Kasus Munir menciptakan kekhawatiran dan keraguan di kalangan penumpang mengenai keselamatan saat bepergian, terlebih ketika menggunakan maskapai domestik.
Setelah berbagai investigasi, kasus pembunuhan Munir tetap menjadi misteri yang belum sepenuhnya terpecahkan. Berbagai organisasi hak asasi manusia, baik lokal maupun internasional, terus mendesak pemerintah untuk mengusut tuntas kasus ini. Namun, perjalanan untuk mendapatkan keadilan bagi Munir masih sangat panjang dan penuh rintangan.
Tragedi Munir juga mendorong lahirnya berbagai gerakan yang memperjuangkan hak-hak asasi manusia di Indonesia. Sebuah acara tahunan diadakan untuk mengenang Munir dan perjuangannya. Aktivis muda seringkali terinspirasi oleh keberanian Munir dalam melawan ketidakadilan. Hingga saat ini, nama Munir menjadi simbol bagi pejuang HAM di Indonesia.