Tampang

Tragedi Hiroshima dan Nagasaki: Politik Atom dan Jiwa Manusia

6 Mei 2025 14:48 wib. 16
0 0
Bom Atom
Sumber foto: pinterest

Tampang.com | Pada 6 Agustus dan 9 Agustus 1945, sejarah mencatat dua peristiwa yang mengubah wajah perang dan kemanusiaan selamanya: pemboman Hiroshima dan Nagasaki. Serangan bom atom yang dilancarkan oleh Amerika Serikat dalam konteks Perang Dunia II ini bukan hanya sekadar tindakan militer, tetapi juga merupakan cerminan dari politik atom yang mempengaruhi hubungan internasional hingga saat ini. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh Jepang, tetapi juga oleh seluruh umat manusia.

Hiroshima, pada 6 Agustus 1945, menjadi target pertama dalam serangan bom atom. Ratusan ribu jiwa melayang seketika, dan kota itu luluh lantak dalam sekejap. Bom bernama "Little Boy" yang mengandung uranium-235 ini membuat suhu di pusat ledakan mencapai 1.000 derajat Celsius. Dalam hitungan hari, angka korban jiwa diperkirakan mencapai 140.000 orang. Namun, jumlah ini tidak hanya mencakup para korban yang terbunuh secara langsung, tetapi juga mereka yang menderita efek radiasi jangka panjang.

Tiga hari setelahnya, pada 9 Agustus 1945, Nagasaki mengalami nasib yang sama ketika "Fat Man," bom atom yang mengandung plutonium, dijatuhkan. Serangan ini, tanpa diragukan lagi, mempercepat akhir Perang Dunia II, tetapi dengan harga yang sangat tinggi. Dalam dua serangan ini, total korban jiwa diperkirakan mencapai 200.000 orang, dan banyak di antara mereka adalah warga sipil yang tidak terlibat dalam perang. Tragedi ini menggambarkan betapa hilangnya nilai-nilai kemanusiaan dalam memperjuangkan dominasi politik.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?