Pihak berwenang menghadapi tantangan besar dalam menghadapi kerusuhan ini. Meskipun adanya rencana keamanan, situasi di lapangan berubah dengan cepat dan mengejutkan. Banyak orang mencatat bahwa respons keamanan ketika kerusuhan berlangsung tampak kurang memadai, terutama jika dibandingkan dengan penanganan protes sebelumnya yang berkaitan dengan isu-isu rasial dan keadilan sosial. Critics pun menyampaikan bahwa terdapat perbedaan perlakuan terhadap demonstran yang berbeda latar belakang dan motif.
Akibat kerusuhan ini, lima orang kehilangan nyawa, termasuk seorang petugas polisi yang terluka saat mencoba menjaga keamanan di Capitol Hill. Selain itu, banyak orang yang terluka dan ribuan lainnya mengalami trauma. Peristiwa ini mendorong para pemimpin politik, baik dari partai Republik maupun Demokrat, untuk mengecam tindakan kekerasan dan kebangkitan ekstremisme.
Setelah kerusuhan, perhatian dunia tertuju pada langkah-langkah yang diambil untuk mempertahankan demokrasi AS. Impeachment kedua terhadap Trump menjadi sorotan utama, yang menggambarkan kegundahan politik yang terjadi pasca-kerusuhan di Capitol Hill. Masyarakat AS mulai mempertanyakan tentang stabilitas demokrasi mereka dan tantangan yang dihadapi dalam menghadapi polaritas politik yang kian mengkhawatirkan.