Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengajukan permintaan kepada Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menambah pemanfaatan Sisa Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp 100 triliun. Permintaan ini diajukan untuk menutupi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diproyeksikan akan melebar hingga akhir tahun.
Menurut Sri Mulyani, defisit APBN hingga akhir tahun ini diperkirakan mencapai Rp 609,7 triliun. Angka ini lebih tinggi Rp 80,8 triliun dari yang ditetapkan dalam APBN 2024, yaitu sebesar Rp 522,8 triliun. Untuk menutupi defisit yang lebih tinggi dari rencana tersebut, pemerintah berencana memaksimalkan instrumen pembiayaan non utang melalui SAL, yang merupakan cadangan pemerintah. Dengan demikian, pemerintah dapat meminimalisir pembiayaan yang berasal dari utang.
“(Defisit) akan dibiayai melalui tambahan penggunaan SAL sebesar Rp 100 triliun dan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) yang tetap lebih rendah,” ujar Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Badan Anggaran DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Senin (8/7/2024).