Dalam agenda pemilihan Gubernur DKI Jakarta, Cagub nomor urut 2 Dharma Pongrekun telah mencetuskan delapan program untuk mengatasi permasalahan polusi di ibukota. Sebagai salah satu kandidat yang konsen terhadap lingkungan, Dharma menaruh perhatian besar terhadap masalah polusi udara dan kemacetan yang telah lama bagi warga Jakarta. Salah satu program yang telah dia suarakan berulang kali dalam kampanyenya adalah mengatasi kemacetan dengan cara menghilangkan lampu merah.
Program-program yang diusung oleh Dharma ini tentu tidak luput dari kritik dan perdebatan. Namun, akan lebih baik jika kita melihatnya sebagai upaya serius untuk menyediakan solusi yang inovatif dalam menghadapi permasalahan lingkungan di ibukota.
Dengan program "menghilangkan lampu merah" yang diusungnya, Dharma telah menuai berbagai reaksi dari masyarakat. Beberapa menilai program ini sebagai revolusi besar-besaran yang berani mengubah paradigma lalu lintas di Jakarta. Namun, tidak sedikit pula yang meragukan keefektifan program tersebut, mengingat lampu merah memiliki peran penting dalam mengatur lalu lintas dan memberikan keselamatan bagi para pengguna jalan.
Dharma juga telah menyinggung pentingnya penataan kota dengan arsitektur yang tepat untuk mengurangi polusi udara. Beliau berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur hijau, seperti taman kota dan jalur sepeda yang ramah lingkungan, guna mengurangi polusi udara dan melindungi lingkungan.
Tidak hanya berfokus pada kendaraan bermotor, Dharma juga memperhatikan kualitas udara, limbah, dan hijauan kota secara holistik. Ia berjanji untuk meningkatkan jumlah taman kota dan ruang terbuka hijau lainnya, serta mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan dan ramah lingkungan.