Celakanya, pemerintah seperti kehilangan arah. Bahkan terkesan memandang sebelah mata persoalan patung Kongco hanya dari kacamata keagamaan. Akibatnya, masalah ini justru semakin berkembang liar.
Pemerintah, khususnya Badan Intelijen Negara, tidak semestinya menyepelekan persoalan ini. Hal ini mengingat semakin berkembangnya semangat anti-China di sejumlah negara pascaditangkapnya Sheri Yan, mata-mata China untuk Australia oleh FBI di Amerika beberapa bulan yang lalu.
Semangat anti-China ini terbaca dari beredarnya sejumlah poster anti-China di sejumlah universitas ternama di Australia pada pertengahan Juli 2017 lalu.
Selain itu, belakangan ini kelompok ultranasionalis neo-Nazi pun semakin meningkatkan propaganda anti-China yang disebarluaskan lewat media sosial, khususnya Twitter.