Dalam konteks politik, pembentukan zaken kabinet juga dapat diartikan sebagai upaya untuk memperkuat kepemimpinan presiden dalam mengambil keputusan. Dengan mempertahankan kelompok kecil yang berfokus pada masalah-masalah penting, presiden dapat lebih mudah untuk menjalankan visi dan misi pemerintahan tanpa terlalu banyak intervensi atau ganjalan dari pihak-pihak lain.
Namun demikian, terdapat beberapa potensi risiko dalam penggunaan konsep zaken kabinet. Salah satunya adalah potensi keterbatasan perspektif dalam pengambilan keputusan. Dengan kelompok yang terbatas, ada kemungkinan bahwa aspek-aspek penting dari kebijakan dapat terlewatkan, karena hanya dipertimbangkan dari sudut pandang kelompok kecil tersebut. Hal ini bisa menimbulkan kesenjangan dalam keputusan dan kinerja pemerintahan.
Selain itu, perlu juga diperhatikan bahwa transparansi dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan adalah aspek yang sangat penting dalam sistem demokrasi. Dengan adanya zaken kabinet, terdapat potensi bahwa keputusan-keputusan strategis diambil tanpa keterlibatan dan diskusi yang memadai dengan pihak-pihak terkait, seperti parlemen, lembaga negara, dan masyarakat luas. Hal ini dapat menimbulkan kontroversi dan kurangnya legitimasi terhadap kebijakan yang diambil.