Kapasitas pengolahan susu berkurang karena berkurangnya pasokan susu yang dikirim oleh peternak. Hal itu disebabkan oleh harga susu segar yang masih berkisar pada angka Rp 5,000/ liter.
“Dengan mengolah susu yang dipasok per petani, KPBS bermaksud memberi nilai tambah pada produk susu, sehingga margin keuntungan susu pun bisa naik menjadi 5%, dibanding dengan hanya menjual susu segar steril yang marginnya hanya 10 persen” jelas Heri.
Segala keluh kesah disampaikan kepada Kang Emil dan harapannya Kang Emil dapat memberikan solusi untuk pengembangan KPBS itu sendiri.