“Sepertiga penghasilan buruh di Indonesia habis untuk biaya transportasi,” Jelas Ridwan Kamil.
Dalam pembicaraannya, ia menjelaskan rincian terkait beban transportasi buruh yang mencakup membeli kendaraan, bahan bakar minyak disesuaikan dengan jarak tempat tinggal dengan tempat bekerja. Ia berpendapat bahwa saat ini buruh tidak efisien yang disebabkan oleh jarak tempat kerja dengan tempat tinggalnya yang jauh.
“Kerja di Kabupaten Bekasi, tinggalnya di Kota Bekasi” jelas Kang Emil.
Ia juga berpendapat bahwa tidak hanya membuat tidak efisien, jarak yang jauh dapat juga menyebabkan para buruh stress. Perjalanan yang membutuhkan waktu yang tidak sedikit terutama saat jalanan macet.