Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial di CSIS, Arya Fernandes, memberikan pandangannya terkait stabilitas politik di Indonesia terutama terkait dengan kabinet Prabowo-Gibran. Menurutnya, koalisi partai politik yang menyokong pemerintahan Prabowo-Gibran tidak terlalu gemuk meskipun terdapat pernyataan bahwa jumlah menteri dan wakil menteri dalam kabinet ini adalah yang paling gemuk di era reformasi.
Dalam konteks politik di Indonesia, stabilitas di parlemen dan di luar DPR sangatlah penting. Kabinet yang disusun oleh pemerintah merupakan cerminan dari koalisi partai politik yang ada. Dalam hal ini, kabinet Prabowo-Gibran terdiri dari berbagai partai politik yang bergabung untuk bersama-sama mengelola pemerintahan. Meskipun demikian, menurut Arya Fernandes, keberadaan kabinet yang gemuk tidak serta merta merusak stabilitas politik. Bahkan, dalam banyak kasus, keberagaman dalam kabinet dapat memperkuat stabilitas politik karena mewakili beragam kepentingan politik yang ada.
Pernyataan Arya tersebut didukung dengan data bahwa jumlah koalisi parpol pendukung pemerintah di kabinet pada era kedua Presiden Jokowi justru lebih gemuk dibandingkan Prabowo. koalisi pendukung parpol pemerintah di era Prabowo yang diberi kursi menteri yakni 69,14 persen," ujar Arya Sabtu 26/10/24