Tampang

Pilkada 2024, Batu Loncatan Dinasti Jokowi ke Pemilu 2029

16 Apr 2024 11:11 wib. 1.001
0 0
dinasti politik

Pada tahun 2024, politik Indonesia diwarnai oleh dinamika pilkada yang semakin memanas. Partai-partai besar seperti Golkar, Gerindra, dan PAN memiliki politisi-politisi handal dan kaderisasi yang kuat. Namun, satu hal yang tidak boleh diabaikan adalah penguasaan kekuasaan Jokowi atas partai-partai tersebut. Jika keinginan Jokowi sudah terpatri, maka partai-partai tersebut seakan-akan tidak memiliki pilihan lain selain menuruti kemauannya. Partai-partai tersebut seperti kerbau yang dicucuk hidungnya.

Ketua partai yang bermental tipis akan merasa takut dengan implikasi dari menolak keinginan Jokowi, sehingga tinggal menerima takdir semata. Bahkan, KPK pun diprediksi akan turun tangan jika partai-partai besar tersebut menentang Jokowi.

Situasi ini semakin diperkuat dengan kejadian pengkhianatan ke PDI Perjuangan, yang merupakan partai pengusung Jokowi sejak masa jabatan walikota, malahan Jokowi ingin menurunkan suara ke PDI Perjuangan, karena tidak mengikuti keinginan Jokowi.

Dalam pilkada 2024, Jokowi diyakini akan berupaya untuk memenangkan calon menantunya di Sumatera Utara dengan menjalankan tekanan terhadap DPP Golkar, meskipun Golkar di wilayah tersebut sudah memperoleh kesuksesan di bawah kepemimpinan Ijeck (Musa Rajekshah). Hal ini tentu menjadi momok bagi Airlangga Hartarto dan anggota DPP Golkar lainnya, yang terkendala dengan ketakutan serta tekanan demi memenuhi keinginan Jokowi.

Namun, perlu dicermati bahwa keinginan Jokowi bukan hanya terbatas pada pilkada, melainkan juga mempengaruhi situasi politik di tingkat nasional. Tujuan utama Jokowi terlihat tidak hanya berfokus pada pilkada, melainkan lebih jauh pada penguasaan kekuasaan bagi kepentingan keluarganya. Hal ini menjadi sorotan penting di tengah upaya Jokowi untuk memperluas pengaruhnya dalam struktur politik Indonesia. Pilkada 2024 adalah persiapan Pemilu 2029, dalam mensukseskan Gibran Rakabuming menjadi Presiden Indonesia 2029. Jika sebagian besar kepala daerah sudah loyal kepada Jokowi, maka dana bansos bisa digunakan kembali menjadi bansos politik untuk mendukung dinasti politiknya.

<123>

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.