Tampang

Pilkada 2024, Batu Loncatan Dinasti Jokowi ke Pemilu 2029

16 Apr 2024 11:11 wib. 784
0 0
dinasti politik

Namun, perlu dicermati bahwa keinginan Jokowi bukan hanya terbatas pada pilkada, melainkan juga mempengaruhi situasi politik di tingkat nasional. Tujuan utama Jokowi terlihat tidak hanya berfokus pada pilkada, melainkan lebih jauh pada penguasaan kekuasaan bagi kepentingan keluarganya. Hal ini menjadi sorotan penting di tengah upaya Jokowi untuk memperluas pengaruhnya dalam struktur politik Indonesia. Pilkada 2024 adalah persiapan Pemilu 2029, dalam mensukseskan Gibran Rakabuming menjadi Presiden Indonesia 2029. Jika sebagian besar kepala daerah sudah loyal kepada Jokowi, maka dana bansos bisa digunakan kembali menjadi bansos politik untuk mendukung dinasti politiknya.

Salah satu contoh terkait kedekatan Jokowi dengan partai-partai besar adalah penolakan Golkar Sumut terhadap Bobby Nasution, yang ingin maju sebagai calon gubernur secara langsung daripada melalui kader Golkar. Dampak dari langkah ini dapat dilihat sebagai usaha untuk memberikan perlakuan khusus kepada dinasti Jokowi di partai lain, meskipun keterlibatannya masih terbilang baru. Sementara itu, PDI Perjuangan juga diprediksi tidak akan mencalonkan kembali keluarga Jokowi ke dalam pemerintahan di daerah manapun, karena dinilai telah mengkhianati partai tersebut. Pengkhianat tetaplah pengkhianat, dan akan dilakukan ke partai manapun jika keinginannya tidak diterima, PDI Perjuangan sudah mengingatkan Golkar untuk mengajukan kadernya sendiri daripada orang lain.

Golkar Sumatera Utara lebih memilih untuk mengutamakan kader-kadernya sendiri, seperti mantan wakil gubernur Sumut, Ijeck atau Musa Rajekshah, ketimbang mengusung kader dari partai lain, terutama dari PDI Perjuangan. Bobby Nasution yang lebih dikenal sebagai kader PDI Perjuangan dan hanya memiliki basis kuat di kota Medan, tidak memiliki tempat yang cukup luas di kalangan kader Golkar. Hal ini menunjukkan bahwa partai-partai besar seperti Golkar, Gerindra, dan PAN harus berada dalam dilema antara loyalitas terhadap Jokowi dan mempertahankan kekuatan kaderisasi serta basis kekuatan politiknya sendiri.

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

hamil
0 Suka, 0 Komentar, 25 Mar 2024

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?