Menurut Ari Junaedi, hal ini juga mengindikasikan pergeseran preferensi politik masyarakat. Dukungan dari kedua tokoh tersebut dianggap memiliki nilai dan dampak yang lebih besar dibandingkan dengan endorsement yang diberikan oleh Jokowi. Meskipun Jokowi masih dihormati oleh sebagian besar masyarakat, namun dampak langsung terhadap elektabilitas paslon dinilai sudah tidak sebesar dulu.
Ari Junaedi juga menilai bahwa fenomena ini dapat menjadi pertanda perubahan dinamika politik di Indonesia. Dukungan dari Anies Baswedan dan Prabowo Subianto tidak hanya mencakup dukungan politik, tetapi juga mencerminkan populeritas dan kekuatan politik yang mereka miliki. Hal ini menunjukkan bahwa faktor personalitas dan kapasitas pemimpin lokal menjadi faktor penentu yang kian meningkat dalam menarik minat pemilih.
Dalam konteks ini, tokoh-tokoh politik seperti Anies Baswedan dan Prabowo Subianto dianggap memiliki daya tarik yang kuat bagi masyarakat dalam menentukan pilihan politik mereka. Dengan demikian, seiring pergeseran preferensi dan dinamika politik yang kian berkembang, pengaruh endorse dari tokoh-tokoh tersebut dianggap lebih efektif dalam memengaruhi elektabilitas paslon di Pilkada 2024.