Adapun berdasarkan data BPS, jumlah penduduk tergolong kelas menengah pada 2024 mencapai 47,85 juta jiwa. Jumlah masyarakat kelas menengah itu tercatat turun dari tahun 2023 yang mencapai 48,27 juta jiwa.
Muhadjir Effendy juga menyatakan bahwa kondisi ini didukung oleh angka kemiskinan yang turun, menunjukkan upaya pemerintah dalam mengurangi kesenjangan sosial dan memberdayakan masyarakat. Dengan menurunnya angka kemiskinan, diharapkan mampu menciptakan lebih banyak orang yang masuk dalam kategori calon kelas menengah.
Perlu adanya terobosan dalam kebijakan pembangunan yang dapat membantu memperkuat calon kelas menengah ini agar benar-benar mampu naik kelas. Dukungan dalam hal pendidikan, pelatihan keterampilan, akses ke layanan kesehatan, dan kesempatan kerja yang lebih baik menjadi beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan serius oleh pemerintah.
Peningkatan yang signifikan dalam jumlah calon kelas menengah (aspiring middle class) seharusnya menjadi momentum yang diambil pemerintah sebagai peluang emas untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memperluas kesempatan ekonomi bagi masyarakat. Hal ini akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi negara secara keseluruhan.