"Pada akhirnya, faktor wakil (calon wakil gubernur) akan menjadi penting. Tapi ada kekosongan figur nasionalis dalam kompisisi Gus Ipul-Anas, karena keduanya sama-sama berbasis NU," tuturnya.
Di samping itu, menurut Mochtar, Khofifah yang juga berencana maju dalam Pilgub Jatim dinilai dapat mengalahkan Gus Ipul-Anas jika berpasangan dengan tokoh nasionalis.
Mochtar melanjutkan, Khofifah dapat mengambil slot kosong di komposisi cawagub. Jika Ketua Umum PP Muslimat NU ini dapat memilih wakilnya dari figur nasionalis, maka potensi mengalahkan pasangan Gus Ipul-Anas lebih besar.
"Khofifah akan menjadi lebih kuat dan kompetitif, jika memilih wakilnya dari figur nasionalis," ujarnya.